Dunia Barat boleh mengklaim bahwa mereka adalah
kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun sejatinya, yang menjadi Gudang Ilmu
Pengetahuan adalah kawasan Timur Tengah. Mesopotamia, peradaban tertua dunia
ada di kawasan ini.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang
menemukan angka 0 (nol), hingga kini dipergunakan. Apa jadinya jika angka 0
(nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut
melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi
integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent)
adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya
Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino,
penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada
seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Inilah
yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce, kemudian
memperkenalkan angka nol ke Eropa, dia banyak dihujat kaum terpelajar di
sana. Alasannya, selain angka tersebut berasal dari negeri kaum kafir, Arab
(sebenarnya awal mula sejarah angka nol berasal dari peradaban Hindu, tapi diadaptasi,
'dipermudah', dan 'diperluas' oleh ilmuwan arab Al-Khawarizmi), orang2 Eropa
juga merasa terancam oleh kehadiran angka ini. Dengan hadirnya angka nol, bisa
dikatakan sistem numeral Romawi yang terdisi dari abjad (misal I untuk,V untuk
5,dll) akan menjadi usang.
Kedua, bilangan Romawi sama sekali tidak bisa
digunakan untuk menyatakan bilangan desimal. Mungkin angka 1/2, 1/4, dsb
(jumlahnya sedikit) masih bisa ditulis dengan berupa simbol
sederhana, tapi bagaimana jika menulis 11/17? berapa nilai eksaknya? Semua
kesulitan itu disebabkan oleh satu hal, sistem bilangan Romawi tidak mengenal
angka nol!
Akhirnya, dengan mempertimbangkan hal tersebut,
bangsa Eropa menerima penggunaan bilangan nol. Namun, seandainya mereka dapat
meramal masa depan dan melihat efek angka nol bagi peradaban modern, niscaya
mereka akan mati-matian mempertahankan sistem bilangan Romawi dan menolak
kehadiran angka nol.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar